Yuhuuu…
guys…! Apa kabar semuanya…?!
Wah…
udah lama juga ya, nggak posting tulisan di sini.
Well,
kali ini saya mau sharing pengalaman yang baruuuuu aja saya alami. Fresh from
the oven!
Ceritanya
tentang tipu-tipu yang marak terjadi di dunia on line.
Tapi
bukan saya lho, yang melakukan aksi tipu-tipu itu! justru saya telah menjadi
korbannya (huhuhu… T_T).
Baiklah,
begini ceritanya (idih… kayak pembuka cerita acara misteri jaman dulu aja LOL
^^v).
Oke,
ceritanya nih… hari Minggu malam, saya kan iseng (nggak iseng juga, sih)
mengunjungi situs jual beli on line terbesar di Indonesia (pasti tahu dong
dengan motto itu).
Awalnya
saya cuma lihat-lihat aja, siapa tahu ada yang mau jual laptop bekas dengan
harga terjangkau dan nggak jauh dari rumah (kebanyakan gaya emang, nggak punya
duit aja pakai cari laptop).
Nah,
entah gimana awalnya, tiba-tiba aja saya kok jadi lihat-lihat tablet. Dan
akhirnya nemu deh smartphone dengan harga super murah, cuma 450 ribu rupiah!!!
Dan katanya free ongkir buat luar kota atau luar pulau.
Katanya
sih… lagi promo, gitu!
Entah
kenapa (mungkin karena HP di rumah udah sering banget ngambek) saya kok jadi
tertarik dan besok paginya, SMS-lah saya ke nomor yang tercantum di iklan
(085656001496).
Setelah
tanya-tanya, akhirnya terjadilah kesepakatan. Saya order dan karena kebetulan
saya berada di luar kota (saya di Sidoarjo dan yang bersangkutan {ybs} di
Blitar), saya pun diminta transfer di sebuah rekening yang telah ditentukan.
Setelah transfer, baru deh nanti barangnya dikirim (standart-nya sistem jual
beli on line-lah).
Malamnya,
saya pun mentransfer uang pembayaran.
Dan setelah konfirmasi n ybs menyatakan
uangnya sudah masuk, maka ybs pun menjanjikan akan mengirim barangnya besok,
soalnya sudah malam n JNE sudah tutup. Saya pun bisa mengerti.
Esok
paginya, saya mendapat SMS, katanya barang sudah dikirim dan resinya akan
diberikan setelah orang yang mengirim barangnya kembali.
Entah
mereka ngirimnya ke JNE cabang mana, kok sampai siang saya belum dapat
konfirmasi resi juga.
Tapi
karena ini bukan kali pertama saya membeli barang lewat on line dan kebetulan
saya juga jualan on line melalui FB, saya pun nggak curiga. Soalnya
sebelum-sebelumnya nggak pernah ada masalah setiap kali belanja on line.
Memang
sih, baru dua kali ini saya belanja on line lewat iklan jual beli gitu,
biasanya saya belanja di web terpercaya atau FB. Tapi transakasi yang pertama
lancar aja. Orangnya baik, ramah, barangnya juga nggak mengecewakan. Jadi… ya,
saya sama sekali nggak mau negative thinking untuk trnsaksi ke dua ini.
Oke,
back to topic!
Sorenya
sekitar jam setengah lima, ada telepon dari nomor +6857770881707 yang mengaku
bernama Fauzan Iswanto, si pemilik rekening yang semalam saya transfer uang
pembayaran. Dari situ saya mulai curiga. Wah, pasti ada apa-apa, nih.
Dan
benar saja, setelah basa-basi, orang itu bilang ada masalah sama pengiriman
barang yang saya pesan. Katanya barangnya ditahan JNE karena mereka menjual
barang dengan harga terlalu miring dan dituduh telah menjual barang curian.
Dan
setelah bla… bla… bla… ujung-ujungnya saya diminta trnafer uang lagi sebesar Rp
1.050.000 dengan janji akan langsung dikembalikan lagi dalam lima menit, karena
dia (katanya) cuma butuh bukti transfer untuk nota pembelian biar nggak
dianggap menjual barang curian.
Dari
sini saya mulai mencium adanya aksi tipu-tipu (soalnya cara ngomongnya mirip
banget sama sales yang suka menjebak pembeli dengan menyatakan kalau kita dapat
hadiah, tapi ujung-ujungnya diuruh beli produk dulu –yang sering ada di mal-mal
itu). Saya pun menolak mentransfer uang itu dengan alasan nggak punya uang
segitu (emang bener-bener nggak punya sih) dan minta uang saya dikembalikan.
Awalnya
orangnya bilang nggak bisa mengembalikan uang saya dengan alasan barangnya
sudah terlanjur ditahan JNE, dan dia bisa rugi ratusan juta kalau saya cancel
(masa sih, satu barang aja bisa rugi ratusan juta? ntah gimana perhitungannya
saya nggak ngerti). Dan dia kembali meyakinkan kalau uang saya akan langsung
dikembalikan paling lama lima menit setelah transfer.
Tapi
saya tetap menolak. Abis… dapat uang dari mana coba? Lagian kayaknya terlalu
berisiko juga.
Dan
setelah berdebat agak sengit, akhirnya (mungkin karena malas debat) dia setuju
mengembalikan uang saya dan minta saya SMS nomor rekening saya. Saya pun
langsung SMS nomor rekening saya dan minta dia SMS kalau sudah ditransfer
(meskipun sebenarnya saya nggak yakin juga bakal selesai semudah itu).
Sampai
malam, saya nggak dapat SMS dari yang bersangkutan. Dan pas saya tanya lewat
SMS, apakah uangnya sudah ditranfer, dia nggak balas. Pas saya cek, ternyata
saldo saya nggak berubah. Berarti uang saya belum ditransfer.
Besoknya,
saya coba telepon, nomornya masih aktif, tapi di-reject saudara-saudara…!
Berkali-kali saya coba telepon, tapi… di-reject lagi di-reject lagi. Saya pun
coba menghubungi nomor satunya (yang dicantumkan di iklan) tapi setali tiga
uang, di-reject juga.
Malam
dan besoknya juga saya coba telepon lagi, tapi tetap saja di-reject. Bahkan
saat saya pakai nomor saya yang lain, tetap aja di-reject. Mungkin dia sudah
curiga kalau itu saya (atau mungkin dia punya ilmu kebatinan, entahlah).
Saya
belum mau menyerah. Saya coba lagi telepon di nomor 085656001496 sekitar jam
setengah dua belas malam. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya dengan
suara kayak orang yang tidurnya terganggu, ada yang menjawab telepon saya. Tapi
begitu tahu yang nelepon saya dan saya menyinggung soal uang saya yang belum
dikembalikan itu, ybs langsung memutuskan panggilan. Dan pas saya telepon lagi,
seperti yang sebelumnya… DI-REJECT.
Dan
akhirnya… saya pun mencoba mengikhlaskan uang saya yang hilang itu. Mungkin
bagi orang lain uang 450 ribu bukan jumlah besar, tapi saya harus susah payah
mendapatkan uang sebesar itu.
Untung
saya nggak transfer uang yang satu jutaan itu. Apa iya mereka akan langsung
mengembalikannya? Mengembalikan uang 450 ribu aja susah banget, apalagi satu
juta.
Saya
nggak tahu, apakah ini memang benar-benar perbuatan orang yang ingin merugikan
orang lain -yang mengiklankan barang yang sebenarnya nggak ada, atau sekadar
modus untuk membuat barang dagangan laku dengan mengadakan promo tapi
ujung-ujungnya disuruh bayar dengan harga normal, atau memang peristiwa yang
diceritakan itu benar, entahlah. Yang jelas, saya sudah kehilangan uang dan
ponsel yang saya pesan pun nggak pernah sampai di tangan saya.
Yeah,
kadang pengamalam memang nggak mengenakkan. Tapi tetap saja pengalaman adalah
guru terbaik. Jadi daripada sedih atau marah, yang ujung-ujungnya membuat saya
terus-terusan menyesali kebodohan saya, lebih baik saya menganggap ini adalah
pengalaman yang sangat berharga.
Mungkin
saja setelah ini saya akan mendapat ganti yang lebih baik –yang mungkin nggak
dalam bentuk materi, atau… mungkin juga ini teguran untuk saya karena kurang
beramal hehe… ^_^
Intinya…
saya berharap peristiwa yang saya alami nggak terjadi sama teman-teman yang
lain. Dan semoga saya satu-satunya yang menjadi korban mereka. Semoga yang lain
lebih pintar dari saya.
Tapi
saya harap, teman-teman nggak jadi takut untuk berbelanja lewat on line setelah
membaca cerita saya. Karena nggak semua yang berjualan lewat media on line itu
penipu. Banyak kok, pedagang on line yang jujur (termasuk saya hehe).
Saya
hanya ingin teman-teman jadi lebih berhati-hati dalam belanja on line dan nggak
gampang tergoda sama promo yang dirasa kurang masuk akal.
Well,
udahan dulu ya, guys! Semoga dari pengalaman saya, teman-teman bisa mengambil
pelajaran.
NB:
-Saya mem-posting tulisan ini bukan untuk mencemarkan nama baik seseorang atau
golongan. Hanya sekadar sharing pengalaman biar nggak dialami orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar