Jumat, 07 Februari 2014

Aksi Tipu-Tipu di Media On Line



Yuhuuu… guys…! Apa kabar semuanya…?!
Wah… udah lama juga ya, nggak posting tulisan di sini.
Well, kali ini saya mau sharing pengalaman yang baruuuuu aja saya alami. Fresh from the oven!
Ceritanya tentang tipu-tipu yang marak terjadi di dunia on line.
Tapi bukan saya lho, yang melakukan aksi tipu-tipu itu! justru saya telah menjadi korbannya (huhuhu… T_T).


Baiklah, begini ceritanya (idih… kayak pembuka cerita acara misteri jaman dulu aja LOL ^^v).
Oke, ceritanya nih… hari Minggu malam, saya kan iseng (nggak iseng juga, sih) mengunjungi situs jual beli on line terbesar di Indonesia (pasti tahu dong dengan motto itu).
Awalnya saya cuma lihat-lihat aja, siapa tahu ada yang mau jual laptop bekas dengan harga terjangkau dan nggak jauh dari rumah (kebanyakan gaya emang, nggak punya duit aja pakai cari laptop).
Nah, entah gimana awalnya, tiba-tiba aja saya kok jadi lihat-lihat tablet. Dan akhirnya nemu deh smartphone dengan harga super murah, cuma 450 ribu rupiah!!! Dan katanya free ongkir buat luar kota atau luar pulau.
Katanya sih… lagi promo, gitu!
Entah kenapa (mungkin karena HP di rumah udah sering banget ngambek) saya kok jadi tertarik dan besok paginya, SMS-lah saya ke nomor yang tercantum di iklan (085656001496).
Setelah tanya-tanya, akhirnya terjadilah kesepakatan. Saya order dan karena kebetulan saya berada di luar kota (saya di Sidoarjo dan yang bersangkutan {ybs} di Blitar), saya pun diminta transfer di sebuah rekening yang telah ditentukan. Setelah transfer, baru deh nanti barangnya dikirim (standart-nya sistem jual beli on line-lah).
Malamnya, saya pun mentransfer uang pembayaran. 

Dan setelah konfirmasi n ybs menyatakan uangnya sudah masuk, maka ybs pun menjanjikan akan mengirim barangnya besok, soalnya sudah malam n JNE sudah tutup. Saya pun bisa mengerti.
Esok paginya, saya mendapat SMS, katanya barang sudah dikirim dan resinya akan diberikan setelah orang yang mengirim barangnya kembali.
Entah mereka ngirimnya ke JNE cabang mana, kok sampai siang saya belum dapat konfirmasi resi juga.
Tapi karena ini bukan kali pertama saya membeli barang lewat on line dan kebetulan saya juga jualan on line melalui FB, saya pun nggak curiga. Soalnya sebelum-sebelumnya nggak pernah ada masalah setiap kali belanja on line.
Memang sih, baru dua kali ini saya belanja on line lewat iklan jual beli gitu, biasanya saya belanja di web terpercaya atau FB. Tapi transakasi yang pertama lancar aja. Orangnya baik, ramah, barangnya juga nggak mengecewakan. Jadi… ya, saya sama sekali nggak mau negative thinking untuk trnsaksi ke dua ini.
Oke, back to topic!
Sorenya sekitar jam setengah lima, ada telepon dari nomor +6857770881707 yang mengaku bernama Fauzan Iswanto, si pemilik rekening yang semalam saya transfer uang pembayaran. Dari situ saya mulai curiga. Wah, pasti ada apa-apa, nih.
Dan benar saja, setelah basa-basi, orang itu bilang ada masalah sama pengiriman barang yang saya pesan. Katanya barangnya ditahan JNE karena mereka menjual barang dengan harga terlalu miring dan dituduh telah menjual barang curian.
Dan setelah bla… bla… bla… ujung-ujungnya saya diminta trnafer uang lagi sebesar Rp 1.050.000 dengan janji akan langsung dikembalikan lagi dalam lima menit, karena dia (katanya) cuma butuh bukti transfer untuk nota pembelian biar nggak dianggap menjual barang curian.
Dari sini saya mulai mencium adanya aksi tipu-tipu (soalnya cara ngomongnya mirip banget sama sales yang suka menjebak pembeli dengan menyatakan kalau kita dapat hadiah, tapi ujung-ujungnya diuruh beli produk dulu –yang sering ada di mal-mal itu). Saya pun menolak mentransfer uang itu dengan alasan nggak punya uang segitu (emang bener-bener nggak punya sih) dan minta uang saya dikembalikan.
Awalnya orangnya bilang nggak bisa mengembalikan uang saya dengan alasan barangnya sudah terlanjur ditahan JNE, dan dia bisa rugi ratusan juta kalau saya cancel (masa sih, satu barang aja bisa rugi ratusan juta? ntah gimana perhitungannya saya nggak ngerti). Dan dia kembali meyakinkan kalau uang saya akan langsung dikembalikan paling lama lima menit setelah transfer.
Tapi saya tetap menolak. Abis… dapat uang dari mana coba? Lagian kayaknya terlalu berisiko juga.
Dan setelah berdebat agak sengit, akhirnya (mungkin karena malas debat) dia setuju mengembalikan uang saya dan minta saya SMS nomor rekening saya. Saya pun langsung SMS nomor rekening saya dan minta dia SMS kalau sudah ditransfer (meskipun sebenarnya saya nggak yakin juga bakal selesai semudah itu).
Sampai malam, saya nggak dapat SMS dari yang bersangkutan. Dan pas saya tanya lewat SMS, apakah uangnya sudah ditranfer, dia nggak balas. Pas saya cek, ternyata saldo saya nggak berubah. Berarti uang saya belum ditransfer.
Besoknya, saya coba telepon, nomornya masih aktif, tapi di-reject saudara-saudara…! Berkali-kali saya coba telepon, tapi… di-reject lagi di-reject lagi. Saya pun coba menghubungi nomor satunya (yang dicantumkan di iklan) tapi setali tiga uang, di-reject juga.
Malam dan besoknya juga saya coba telepon lagi, tapi tetap saja di-reject. Bahkan saat saya pakai nomor saya yang lain, tetap aja di-reject. Mungkin dia sudah curiga kalau itu saya (atau mungkin dia punya ilmu kebatinan, entahlah).
Saya belum mau menyerah. Saya coba lagi telepon di nomor 085656001496 sekitar jam setengah dua belas malam. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya dengan suara kayak orang yang tidurnya terganggu, ada yang menjawab telepon saya. Tapi begitu tahu yang nelepon saya dan saya menyinggung soal uang saya yang belum dikembalikan itu, ybs langsung memutuskan panggilan. Dan pas saya telepon lagi, seperti yang sebelumnya… DI-REJECT.
Dan akhirnya… saya pun mencoba mengikhlaskan uang saya yang hilang itu. Mungkin bagi orang lain uang 450 ribu bukan jumlah besar, tapi saya harus susah payah mendapatkan uang sebesar itu.
Untung saya nggak transfer uang yang satu jutaan itu. Apa iya mereka akan langsung mengembalikannya? Mengembalikan uang 450 ribu aja susah banget, apalagi satu juta.
Saya nggak tahu, apakah ini memang benar-benar perbuatan orang yang ingin merugikan orang lain -yang mengiklankan barang yang sebenarnya nggak ada, atau sekadar modus untuk membuat barang dagangan laku dengan mengadakan promo tapi ujung-ujungnya disuruh bayar dengan harga normal, atau memang peristiwa yang diceritakan itu benar, entahlah. Yang jelas, saya sudah kehilangan uang dan ponsel yang saya pesan pun nggak pernah sampai di tangan saya.
Yeah, kadang pengamalam memang nggak mengenakkan. Tapi tetap saja pengalaman adalah guru terbaik. Jadi daripada sedih atau marah, yang ujung-ujungnya membuat saya terus-terusan menyesali kebodohan saya, lebih baik saya menganggap ini adalah pengalaman yang sangat berharga.
Mungkin saja setelah ini saya akan mendapat ganti yang lebih baik –yang mungkin nggak dalam bentuk materi, atau… mungkin juga ini teguran untuk saya karena kurang beramal hehe… ^_^

Intinya… saya berharap peristiwa yang saya alami nggak terjadi sama teman-teman yang lain. Dan semoga saya satu-satunya yang menjadi korban mereka. Semoga yang lain lebih pintar dari saya.
Tapi saya harap, teman-teman nggak jadi takut untuk berbelanja lewat on line setelah membaca cerita saya. Karena nggak semua yang berjualan lewat media on line itu penipu. Banyak kok, pedagang on line yang jujur (termasuk saya hehe).
Saya hanya ingin teman-teman jadi lebih berhati-hati dalam belanja on line dan nggak gampang tergoda sama promo yang dirasa kurang masuk akal.
Well, udahan dulu ya, guys! Semoga dari pengalaman saya, teman-teman bisa mengambil pelajaran.

NB: -Saya mem-posting tulisan ini bukan untuk mencemarkan nama baik seseorang atau golongan. Hanya sekadar sharing pengalaman biar nggak dialami orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar